Telkom mulai menyiapkan beberapa strategi untuk menyongsong persaingan di 2010 mendatang demi mempertahankan dominasinya di pasar fixed wireless access (FWA) yang diusungnya melalui layanan telepon Flexi.
"Strategi itu antara lain program bundling handset, tarif telepon kompetitif dan tarif data murah, pemasaran bersama dengan anak perusahaan, serta memperkaya layanan nilai tambah dalam bentuk konten," ujar VP Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, kepada detikINET, Selasa (8/12/2009).
Flexi sendiri, menurut dia, hingga November 2009 telah memiliki pelanggan telepon nirkabel area terbatas dengan jumlah berkisar 15,5 juta atau tumbuh lebih dari 60% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Di tengah persaingan yang cukup ketat, Flexi terus memperlihatkan pertumbuhan yang cukup berarti," kata Eddy. "Melihat pertumbuhan Flexi yang cukup mengesankan, kami tetap akan fokus membesarkan Flexi," lanjut dia.
Telkom yang memiliki jumlah Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 5.060 titik untuk menyelenggarakan Flexi di seluruh Indonesia, saat ini memang masih merupakan operator FWA berbasis CDMA terbesar dengan jumlah pelanggan mencapai 15,5 juta.
Pesaing terdekatnya hanya Bakrie Telecom yang memiliki sekitar 10 juta pelanggan Esia. Sementara dua operator FWA lainnya, Indosat StarOne dan Mobile-8 Hepi, jika digabung saja jumlahnya baru berkisar satu juta pelanggan.
Meski demikian, Telkom nampaknya tak mau lengah dan mencoba untuk curi start. Salah satu strategi yang sejatinya akan diusung tahun depan ternyata ada yang sudah mulai digelar Flexi, yakni melalui program panggilan hemat "Bulan C'rita Flexi" yang diberlakukan mulai Desember 2009 hingga Februari 2010.
Melalui program tanpa syarat ini, pelanggan Flexi bisa melakukan panggilan satu jaringan ke sesama Flexi dengan tarif Rp 300 tanpa batas mulai pukul 23.00 hingga 09.00 WIB. Namun, pembicaraan untuk enam menit pertama tetap dikenakan tarif normal Rp 49 per menit.
0 komentar:
Post a Comment